Konversi
bilangan desimal ke biner.
Konversi bilangan oktal ke desimal.
Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan heksadesimal,
Cara untuk mengubah
bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal yang akan diubah,
secara berturut-turut dengan pembagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan
bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir
menunjukkan MSBnya. Sebagai contoh, untuk mengubah 5210 menjadi
bilangan biner, diperlukan langkah-langkah berikut :
52/2 = 26 sisa 0, LSB
26/2 = 13 sisa 0
13/2 = 6 sisa 1
6/2
= 3 sisa 0
3/2
= 1 sisa 1
½
= 0 sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 5210 dapat
diubah menjadi bilangan biner 1101002.
Cara di atas juga bisa digunakan untuk mengubah
sistem bilangan yang lain, yaitu oktal atau heksadesimal.
Tabel 2.2. Daftar Bilangan Desimal dan Bilangan Biner Ekivalensinya
Desimal
|
Biner
|
||
C
(MSB)
(4)
|
B
(2)
|
A
(LSB)
(1)
|
|
0
1
2
3
4
5
6
7
|
0
0
0
0
1
1
1
1
|
0
0
1
1
0
0
1
1
|
0
1
0
1
0
1
0
1
|
Konversi bilangan desimal ke oktal.
Teknik
pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan desimal
menjadi bilangan oktal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut
dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh,
untuk mengubah bilangan 581910 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :
5819/8 = 727, sisa
3, LSB
727/8 = 90, sisa
7
90/8 = 11, sisa
2
11/8 = 1, sisa
3
1/8 = 0, sisa
1, MSB
Sehingga 581910
= 132738
Konversi bilangan desimal ke heksadesimal.
Teknik
pembagian yang berurutan dapat juga digunakan
untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal. Bilangan desimal yang akan diubah
secara berturut-turut dibagi dengan 16
dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah
bilangan 340810 menjadi bilangan heksadesimal, dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
3409/16 = 213, sisa 110 = 116,
LSB
213/16
= 13, sisa 510 = 516
13/16 = 0, sisa
1310 = D16, MSB
Sehingga, 340910
= D5116.
Konversi bilangan biner ke desimal.
Seperti yang terlihat pada tabel 2.1. sistem bilangan biner adalah suatu
sistem posisional dimana tiap-tiap digit (bit) biner mempunyai bobot tertentu
berdasarkan atas posisinya terhadap titik biner seperti yang ditunjukkan pada
tabel 2.3.
Tabel 2.3. Daftar Bobot tiap bit Bilangan Biner dan Ekivalensinya dalam desimal
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
2-1
|
2-2
|
2-3
|
Bobot tiap-tiap bit biner
|
Titik
biner
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
0.5
|
0.25
|
0.125
|
Ekivalensinya dalam desimal
|
Titik desimal
Oleh karena itu bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan
cara menjumlahkan bobot dari masing-masing posisinya yang bernilai 1.
Sebagai contoh,
untuk mengubah bilangan biner 1100112 menjadi bilangan desimal dapat
dilakukan sebagai berikut:
1 1
0 0 1
1 Biner
25 +
24 + 21 +
20
32 + 16 + 2 + 1 = 51 Desimal
Sehingga bilangan biner 1100112 berubah menjadi bilangan desimal 5110.
Tabel 2.4. adalah contoh perubahan beberapa bilangan
biner menjadi bilangan desimal.
Tabel 2.4. Contoh Pengubahan Bilangan Biner menjadi Desimal
Biner
|
Kolom
biner
|
Desimal
|
|||||
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
||
1110
1011
11001
10111
110011
|
-
-
-
-
1
|
-
-
1
1
1
|
1
1
1
0
0
|
1
0
0
1
0
|
1
1
0
1
1
|
0
1
1
1
1
|
8 + 4 + 2 + 0 =14
8 + 0 + 2 + 1 =11
16+ 8 + 0 + 0 + 1 =25
16+ 0 + 4 + 2
+ 1 =23
32+16+
0 + 0 + 2 + 1 =
51
|
Cara lain untuk mengkonversikan
bilangan biner menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan
angka 2 dengan pangkat koefisien biner yang berharga 1. Sebagai contoh, untuk
mengubah bilangan 101112 menjadi bilangan desimal, dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
101112
= 1x 24 + 0x 23 + 1x 22 + 1x 21 +
1x 20 = 2310
Konversi bilangan biner ke oktal.
Konversi
dari bilangan biner ke bilangan oktal
dilakukan dengan mengelompokkan setiap tiga digit biner dimulai dari digit
paling kanan(LSB). Kemudian, setiap kelompok
diubah secara terpisah ke dalam bilangan oktal.
Sebagai contoh,
bilangan 111100110012 dapat dikelompokkan menjadi: 11 110 011 001, sehingga:
112
= 38,
MSB
1102
= 68
0112 = 38
0012 = 18,
LSB
Jadi, bilangan biner
111100110012
apabila diubah menjadi bilangan oktal = 36318.
Konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Bilangan biner dapat diubah
menjadi bilangan heksadesimal dengan cara mengelompokkan setiap empat digit
dari bilangan biner tersebut dimulai dari digit
paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.
Sebagai contoh, 01001111010111102 dapat
dikelompokkan menjadi: 0100 1111 0101 1110. Sehingga:
01002 = 416,
MSB
11112 = F16
01012 = 516
11102 = E16,
LSB
Dengan demikian, bilangan
01001111010111102
= 4F5E16.
Konversi bilangan oktal ke desimal.
Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit
oktal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik oktal seperti
yang ditunjukkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Daftar Bobot tiap digit bilangan oktal dan ekivalensinya dalam desimal
84
|
83
|
82
|
81
|
80
|
8-1
|
8-2
|
Bobot tiap-tiap digit oktal
|
Titik
oktal
4096
|
512
|
64
|
8
|
1
|
0.125
|
0.015625
|
Ekivalensinya dalam desimal
|
Titik desimal
Oleh karena itu bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan
cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, untuk
mengubah bilangan oktal 3728 menjadi bilangan desimal dapat
dilakukan sebagai berikut:
3 7 2 Oktal
3x82 +
7x81 + 2x80
192 + 56 + 2 = 250 Desimal
Sehingga bilangan oktal 3728 berubah menjadi bilangan desimal 25010.
Konversi bilangan oktal ke biner.
Konversi
dari bilangan oktal ke bilangan biner dilakukan dengan cara mengubah setiap digit pada bilangan oktal secara terpisah menjadi ekivalen
biner 3 digit, seperti yang terlihat pada Tabel
2.6.
Tabel
2.6. Ekivalen setiap digit bilangan oktal menjadi 3 bit bilangan biner
Digit oktal
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Ekivalen biner 3 bit
|
000
|
001
|
010
|
011
|
100
|
101
|
110
|
111
|
Sebagai contoh,
bilangan
oktal 35278
dapat diubah menjadi bilangan
biner dengan cara sebagai
berikut:
38 =
0112, MSB
58 =
1012
28 =
0102
78 =
1112, LSB
Sehingga bilangan oktal
35278
sama dengan bilangan biner 011
101 010 1112.
Konversi bilangan oktal ke heksadesimal.
Konversi
dari bilangan oktal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara mengubah bilangan oktal
ke bilangan biner atau ke bilangan desimal terlebih dahulu. Sebagai contoh, bilangan oktal 3278 dapat diubah menjadi bilangan
heksadesimal dengan cara diubah dulu ke
bilangan desimal, sebagai
berikut:
Oktal 3 2 7
Desimal 3x82 +
2x81 + 7x80 = 215
Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan heksadesimal,
215/16 = 13, sisa 710 = 716, LSB
13/16 = 0, sisa 1310 = D16, MSB
Sehingga, 3278 = 215 10 = D716.
Cara
lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
Oktal
3 2 7
Biner 011 010 111
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap empat bit dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap
kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.
Biner
0 1101 0111
Heksadesimal 0 D 7
Sehingga, 3278 =
110101112
= D716.
Konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem posisional dimana
tiap-tiap digit heksadesimal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas
posisinya terhadap titik heksadesimal seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.7.
Tabel 2.7. Daftar Bobot tiap digit
bilangan heksadesimal dan ekivalensinya dalam desimal
162
|
161
|
160
|
16-1
|
16-2
|
Bobot tiap-tiap digit heksadesimal
|
Titik heksadesimal
256
|
16
|
1
|
0.0625
|
0.00390625
|
Ekivalensinya dalam desimal
|
Titik desimal
Oleh karena itu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan
desimal dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing
posisinya.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal
152B16 dapat diubah menjadi bilangan
desimal dengan cara sebagai berikut:
152B16 = (1 x
163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)
= 1 x 4096 + 5 x
256 + 2 x 16 + 11 x 1
= 4096 + 1280 + 32 + 11
= 541910
Sehingga, 152B16 = 541910
Konversi bilangan heksadesimal ke biner.
Konversi
dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan cara
mengubah setiap
digit pada bilangan heksadesimal secara terpisah menjadi ekivalen biner 4 bit, seperti yang terlihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Ekivalen setiap digit dari
bilangan heksadesimal menjadi 4 bit bilangan biner
Digit
Heksadesimal
|
Ekivalen biner
4 bit
|
0
|
0000
|
1
|
0001
|
2
|
0010
|
3
|
0011
|
4
|
0100
|
5
|
0101
|
6
|
0110
|
7
|
0111
|
8
|
1000
|
9
|
1001
|
A
|
1010
|
B
|
1011
|
C
|
1100
|
D
|
1101
|
E
|
1110
|
F
|
1111
|
Sebagai contoh, bilangan
heksadesimal 2A5C16
dapat diubah ke bilangan biner sebagai berikut.
216 = 0010,
MSB
A16 = 1010
516 = 0101
C16 = 1100,
LSB
Sehingga, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah menjaid bilngan biner 0010 1010 0101 11002.
Konversi bilangan heksadesimal ke oktal.
Konversi
dari bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara mengubah bilangan heksadesimal
ke bilangan biner atau ke bilangan desimal terlebih dahulu.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 9F216 dapat
diubah menjadi bilangan oktal dengan cara
diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:
Heksadesimal 9 F 2
Desimal 9x162 + 15x161 + 2x160 =
2304 +
240 + 2
= 254610
Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke
bilangan oktal,
2546/8 = 318, sisa 210 = 28, LSB
318/8 = 39, sisa 610 = 68,
39/8 = 4, sisa
710 = 78,
4/8 = 0, sisa
410 = 48, MSB
Sehingga, 9F216
= 2546 10 = 47628.
Cara
lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
Heksadesimal 9 F 2
Biner 1001 1111 0010
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap tiga bit dimulai dari digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap
kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal.
Biner 100 111 110
010
Heksadesimal 4
7 6 2
Sehingga, 9F216 = 1001111100102 = 47628.
Bilangan Biner Pecahan
Dalam sistem bilangan
desimal, bilangan pecahan disajikan dengan menggunakan titik desimal.
Digit-digit yang berada di sebelah kiri titik desimal mempunyai nilai eksponen
yang semakin besar, dan digit-digit yang berada di sebelah kanan titik desimal
mempunyai nilai eksponen yang semakin kecil.
Sehingga,
0.110 = 10-1 = 1/10
0.1010 = 10-2‑ = 1/100
0.2 = 2 x
0.1 = 2
x 10-1, dan seterusnya.
Cara yang sama juga bisa digunakan untuk menyajikan bilangan biner
pecahan. Sehingga,
0.12 = 2-1 = ½,
dan
0.012 = 2-2‑ = ½2 = ¼
Sebagai contoh,
0.1112 = 1/2 + 1/4 + 1/8
= 0.5 + 0.25 +
0.125
= 0.87510
101.1012 = 4 + 0 +
1+ ½ + 0 + 1/8
= 5 + 0.625
= 5.62510
Pengubahan bilangan
pecahan dari desimal ke biner dapat dilakukan dengan cara mengalikan bagian
pecahan dari bilangan desimal tersebut dengan 2, bagian bulat dari hasil
perkalian merupakan pecahan dalam bit biner. Proses perkalian diteruskan pada
sisa sebelumnya sampai hasil perkalian sama dengan 1 atau sampai ketelitian
yang diinginkan. Bit biner pertama yang diperoleh merupakan MSB dari bilangan
biner pecahan. Sebagai contoh, untuk mengubah 0.62510 menjadi
bilangan biner dapat dilaksanakan dengan
0.625 x 2 = 1.25, bagian bulat = 1
(MSB), sisa = 0.25
0.25 x 2 = 0.5, bagian
bulat = 0,
sisa = 0.5
0.5 x 2 = 1.0, bagian
bulat = 1
(LSB), tanpa sisa
Sehingga,
0.62510 = 0.1012
Komentar
Posting Komentar