Fungsi ROM
Singkatnya ROM berfungsi guna menyimpan firmware. Dalam sebuah perangkat computer, kerap kali dijumpai sebagai penyimpan BIOS. Ketika computer dihidupkan, BIOS tersebut bisa langsung dieksekusi secara cepat tanpa perlu menunggu media penyimpan dinyalakan terlebih dahulu sebagaimana umumnya terjadi pada perangkat penyimpan lain yang bukan ROM.
Biasanya, pada perangkat media simpan yang lain, apabila dieksekusi agar data atau isinya dibaca, media simpan yang bersangkutan wajib dinyalakan terlebih dahulu. Tentu ini membutuhkan waktu yang agak lama bukan? Hal semacam ini tidak akan dijumpai pada ROM.
Dalam computer modern, BIOS biasanya disimpan dalam sebuah chip ROM yang secara elektrik bisa ditulisi ulang dan hal semacam ini dinamakan Flash ROM. Inilah yang menjadi alasan mengapa flash BIOS menjadi lebih popular ketimbang ROM BIOS.
Jenis-jenis ROM
Obrolan yang berkaitan dengan ROM tidak terbatas hanya pada seputar hardware, melainkan juga software. Berbeda dengan kebanyakan jenis Operating System yang ada pada desktop, format instalasi OS untuk perangkat hp bias dijumpai dalam beraneka jenis ROM. ROM diklasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu Stock ROM, Custom ROM dan Manufacturer atau Carier.
1. Stock ROM
Dari ketiga jenis ROM yang kami ulas disini, jenis yang pertama yaitu Stock ROMs yang mana jenis ini adalah OS asli bawaan pengembang yang hadir dalam wujud default atau belum dimodifikasi. Stock ROM dibekali dengan fungsi dan tampilan standar pabrik serta belum mendapatkan perubahan dari pengembang lain. Adapun contoh Stock ROM bisa dijumpai pada perangkat Palm’s WebOS dan Apple IOS yang mana pengembang perangkat dan software mobile merupakan satu perusahaan.
2. Custom ROM
Jenis ROM yang demikian sangat cocok bagi para pengguna atau bahkan pengembang Independen dengan hobi melakukan customisasi ROM di perangkat yang mereka miliki dengan tujuan untuk memamerkan hasil modifikasi selain standar tersebut. Google beserta OS yang dimilikinya yang mengusung konsep open source bisa menjadi suatu contoh yang cukup brilian, yang mana user bisa menjumpai custom ROM untuk Android.
Pada sebuah kasus ROM yang closed source yang terjadi dalam windows
phone dan IOS yang mana customisasi OS nyaris tidak bisa dilakukan,
ternyata masih banyak sekali pengembang Independen yang menghadirkan
custom ROM dengan tools untuk mendukung fitur dan fungsi yang lebih dari
stock ROM atas kedua OS yang dimaksud. Nyatanya pengembangan pada
custom ROM untuk ponsel Windows dan IOS yang closed source cenderung
mengarah pada terbentuknya suatu komunitas besar yang berisikan
pengembang independen, sebagaimana grup XDA Developers. Dalam hal ini,
Android yang bersistem open source lebih bebas dalam customisasinya.
Maka dari itu, tidak sulit bagi anda untuk menemukan custom ROM Android
karena memang tersedia secara melimpah di internet demi kepentingan
customisasi atas perangkat android.
Sebelum memulai tahap customisasi atas ROM Android, anda sebaiknya mengetahui kelebihan maupun kekurangan dari stock ROM maupun Custom ROM agar dapat memutuskan ROM jenis mana yang paling tepat untuk pemakaian smartphone. Jika anda memutuskan untuk menggunakan custom ROM, kendala selanjutnya yaitu memilih yang mana custom ROM terbaik untuk Android anda karena tersedia ribuan opsi di depan mata. Adapun 2 custom ROM yang terbilang cukup popular serta diakui oleh banyak penggunanya atas dasar bagus dan mumpuni yaitu MIUI dan CyanognMOD.
3. Manufacturer atau Carrier Stock ROM
Jenis terakhir yaitu manufacturer ROM atau bisa disebut dengan Carrier Stock ROM. Jenis ini merupakan Stock ROM yang sudah mendapatkan perubahan dari pabrikan ponsel maupun operator jaringan. Perubahan semacam ini biasanya terjadi dengan maksud memberi penambahan pada aplikasi custom, dan tampilan dari pembuat ponsel pembuat ponsel maupun operator jaringan serta yang paling krusial yaitu restriksi tertentu dari pabrikan ponsel maupun operator jaringan, seperti pada pembatasan area pemakaian dan lain sebagainya. Contoh ROM jenis ini bisa ditemukan di kebanyakan perangkat Symbian dan Android serta pada beberapa perangkat yang mendukung Windows Phone 7.
Singkatnya ROM berfungsi guna menyimpan firmware. Dalam sebuah perangkat computer, kerap kali dijumpai sebagai penyimpan BIOS. Ketika computer dihidupkan, BIOS tersebut bisa langsung dieksekusi secara cepat tanpa perlu menunggu media penyimpan dinyalakan terlebih dahulu sebagaimana umumnya terjadi pada perangkat penyimpan lain yang bukan ROM.
Biasanya, pada perangkat media simpan yang lain, apabila dieksekusi agar data atau isinya dibaca, media simpan yang bersangkutan wajib dinyalakan terlebih dahulu. Tentu ini membutuhkan waktu yang agak lama bukan? Hal semacam ini tidak akan dijumpai pada ROM.
Dalam computer modern, BIOS biasanya disimpan dalam sebuah chip ROM yang secara elektrik bisa ditulisi ulang dan hal semacam ini dinamakan Flash ROM. Inilah yang menjadi alasan mengapa flash BIOS menjadi lebih popular ketimbang ROM BIOS.
Jenis-jenis ROM
Obrolan yang berkaitan dengan ROM tidak terbatas hanya pada seputar hardware, melainkan juga software. Berbeda dengan kebanyakan jenis Operating System yang ada pada desktop, format instalasi OS untuk perangkat hp bias dijumpai dalam beraneka jenis ROM. ROM diklasifikasikan ke dalam 3 jenis yaitu Stock ROM, Custom ROM dan Manufacturer atau Carier.
1. Stock ROM
Dari ketiga jenis ROM yang kami ulas disini, jenis yang pertama yaitu Stock ROMs yang mana jenis ini adalah OS asli bawaan pengembang yang hadir dalam wujud default atau belum dimodifikasi. Stock ROM dibekali dengan fungsi dan tampilan standar pabrik serta belum mendapatkan perubahan dari pengembang lain. Adapun contoh Stock ROM bisa dijumpai pada perangkat Palm’s WebOS dan Apple IOS yang mana pengembang perangkat dan software mobile merupakan satu perusahaan.
2. Custom ROM
Jenis ROM yang demikian sangat cocok bagi para pengguna atau bahkan pengembang Independen dengan hobi melakukan customisasi ROM di perangkat yang mereka miliki dengan tujuan untuk memamerkan hasil modifikasi selain standar tersebut. Google beserta OS yang dimilikinya yang mengusung konsep open source bisa menjadi suatu contoh yang cukup brilian, yang mana user bisa menjumpai custom ROM untuk Android.
Sebelum memulai tahap customisasi atas ROM Android, anda sebaiknya mengetahui kelebihan maupun kekurangan dari stock ROM maupun Custom ROM agar dapat memutuskan ROM jenis mana yang paling tepat untuk pemakaian smartphone. Jika anda memutuskan untuk menggunakan custom ROM, kendala selanjutnya yaitu memilih yang mana custom ROM terbaik untuk Android anda karena tersedia ribuan opsi di depan mata. Adapun 2 custom ROM yang terbilang cukup popular serta diakui oleh banyak penggunanya atas dasar bagus dan mumpuni yaitu MIUI dan CyanognMOD.
3. Manufacturer atau Carrier Stock ROM
Jenis terakhir yaitu manufacturer ROM atau bisa disebut dengan Carrier Stock ROM. Jenis ini merupakan Stock ROM yang sudah mendapatkan perubahan dari pabrikan ponsel maupun operator jaringan. Perubahan semacam ini biasanya terjadi dengan maksud memberi penambahan pada aplikasi custom, dan tampilan dari pembuat ponsel pembuat ponsel maupun operator jaringan serta yang paling krusial yaitu restriksi tertentu dari pabrikan ponsel maupun operator jaringan, seperti pada pembatasan area pemakaian dan lain sebagainya. Contoh ROM jenis ini bisa ditemukan di kebanyakan perangkat Symbian dan Android serta pada beberapa perangkat yang mendukung Windows Phone 7.
Komentar
Posting Komentar