Menurut Donald Ervin Knuth, tang dikenal dengan Bapak "Analisis Algoritma", algoritma
yang baik dan benar harus memiliki kriteria-kriteria berikut ini:
Algoritma memiliki nol input atau lebih dari pengguna. Setiap algoritma pasti memiliki input.
Yang dimaksud dengan nol input dari pengguna adalah bahwa algoritma tidak mendapatkan
masukan dari pengguna, tapi semua data inputan yang digunakan algoritma tidak dari pengguna
secara langsung, namun semua data yang akan diproses sudah dideklarasikan oleh algoritma
terlebih dahulu.
Sebagai contoh sebuah algoritma menghitung 100 bilangan genap yang pertama tidak
memerluakan input dari pengguna karena sudah diketahui bahwa banyaknya bilangan genap
adalah 100. Berbeda jika algoritm tersebut digunakan untuk menghitung n bilangan genap
pertama, dengan nilai n dari pengguna. Berarti ada masukan dari pengguna yaitu n.
2. Output
Algoritma minimal harus memiliki 1 output. Tujuan dari algoritma adalah memberikan
penyelesaian dari suatu permasalahan dengan langkah-langkah tertentu. Penyelesaian itulah
output dari algoritma yang dimaksud. Output dapat berupa apa saja, teks, file, video, suara, dan
lain-lain atau suatu nilai yang disimpan untuk digunakan algoritma lain atau disimpan di basis data.
3. Finite (Terbatas)
Algoritma yang baik haruslah mempunyai langkah-langkah terbatas, yang berakhir pada
suatu titik di mana algoritma itu akan berhenti dan menghasilkan suatu output. Algoritma tidak
boleh berjalan terus –menerus tanpa titik henti, hingga menyebabkan hang atau not responding jika
diterapkan pada komputer. Ketika sebuah algoritma berjalan terus menerus (infinite), maka ini
mengindikasikan ada kesalahan yang dibuat oleh programmer dalam mengembangkan algoritma.
4. Define (Pasti)
Makna dari langkah logis pada definisi algoritma terdahulu tercermin dari langkah-langkah
yang pasti, tidak ambigu atau bermakna ganda. Suatu program harus mempunyai arah dan tujuan
yang jelas ,kapan mulai dan kapan berakhir. Dalam menyusun langkah-langkah dalam algoritma
perlu dihindari kata-kata seperti secukupnya, beberapa, sesuatu, sebentar, lama, atau kata lain
yang tidak terukur dengan pasti. Pemberian nomor pada algoritma dapat membantu pengguna
mengikuti setiap langkah dengan pasti hingga mencapai akhir dari algoritma, yaitu solusi dari
permasalahan.
5. Efisien
Program menghasilkan output yang benar, itu wajib. Tapi bagaimna jika output yang benar
itu dilakukan dengan waktu yang lama padahal ada algoritma lain yang lebih cepat? Hal ini
menunjukkan bahwa setiap algoritma, khususnya jika sudah diterapkan pada pemrograman,
mempunyai waktu eksekusi (running time). Algoritma disebut efisien jika untuk mendapatkan suatu
solusi tidak memerlukan memori yang banyak, proses yang berbelit-belit dan tidak perlu. Jika
algoritma terlalu banyak melakukan hal-hal yang tidak perlu akan menyebabkan waktu eksekusi menjadi lebih lama.
yang baik dan benar harus memiliki kriteria-kriteria berikut ini:
- Input
- Output
- Finite
- Definite
- Efisien
Algoritma memiliki nol input atau lebih dari pengguna. Setiap algoritma pasti memiliki input.
Yang dimaksud dengan nol input dari pengguna adalah bahwa algoritma tidak mendapatkan
masukan dari pengguna, tapi semua data inputan yang digunakan algoritma tidak dari pengguna
secara langsung, namun semua data yang akan diproses sudah dideklarasikan oleh algoritma
terlebih dahulu.
Sebagai contoh sebuah algoritma menghitung 100 bilangan genap yang pertama tidak
memerluakan input dari pengguna karena sudah diketahui bahwa banyaknya bilangan genap
adalah 100. Berbeda jika algoritm tersebut digunakan untuk menghitung n bilangan genap
pertama, dengan nilai n dari pengguna. Berarti ada masukan dari pengguna yaitu n.
2. Output
Algoritma minimal harus memiliki 1 output. Tujuan dari algoritma adalah memberikan
penyelesaian dari suatu permasalahan dengan langkah-langkah tertentu. Penyelesaian itulah
output dari algoritma yang dimaksud. Output dapat berupa apa saja, teks, file, video, suara, dan
lain-lain atau suatu nilai yang disimpan untuk digunakan algoritma lain atau disimpan di basis data.
3. Finite (Terbatas)
Algoritma yang baik haruslah mempunyai langkah-langkah terbatas, yang berakhir pada
suatu titik di mana algoritma itu akan berhenti dan menghasilkan suatu output. Algoritma tidak
boleh berjalan terus –menerus tanpa titik henti, hingga menyebabkan hang atau not responding jika
diterapkan pada komputer. Ketika sebuah algoritma berjalan terus menerus (infinite), maka ini
mengindikasikan ada kesalahan yang dibuat oleh programmer dalam mengembangkan algoritma.
4. Define (Pasti)
Makna dari langkah logis pada definisi algoritma terdahulu tercermin dari langkah-langkah
yang pasti, tidak ambigu atau bermakna ganda. Suatu program harus mempunyai arah dan tujuan
yang jelas ,kapan mulai dan kapan berakhir. Dalam menyusun langkah-langkah dalam algoritma
perlu dihindari kata-kata seperti secukupnya, beberapa, sesuatu, sebentar, lama, atau kata lain
yang tidak terukur dengan pasti. Pemberian nomor pada algoritma dapat membantu pengguna
mengikuti setiap langkah dengan pasti hingga mencapai akhir dari algoritma, yaitu solusi dari
permasalahan.
5. Efisien
Program menghasilkan output yang benar, itu wajib. Tapi bagaimna jika output yang benar
itu dilakukan dengan waktu yang lama padahal ada algoritma lain yang lebih cepat? Hal ini
menunjukkan bahwa setiap algoritma, khususnya jika sudah diterapkan pada pemrograman,
mempunyai waktu eksekusi (running time). Algoritma disebut efisien jika untuk mendapatkan suatu
solusi tidak memerlukan memori yang banyak, proses yang berbelit-belit dan tidak perlu. Jika
algoritma terlalu banyak melakukan hal-hal yang tidak perlu akan menyebabkan waktu eksekusi menjadi lebih lama.
Komentar
Posting Komentar